Seminggu berlalu setelah GVT lewat. Masih terekam dengan jelas bagaimana hari demi hari kamu lalui saat Gladhi Vidya Teladan berlangsung.
Banyak hal yang kamu pelajari dari sekolahmu, meski baru beberapa minggu kau bersekolah di sana.
Teladan mengajarimu untuk selalu tersenyum,
Teladan mengajarimu untuk selalu menyapa orang lain,
Teladan mengajarimu untuk selalu memberikan salam kepada orang lain.
Ketika GVT, pelajaran itu jelas kau dapat saat kau menaiki tangga, baik saat kau hendak pergi ke kelasmu, atau saat kau hendak pergi menuju lapangan bawah. Saat kamu naik tangga, telah berdiri kakak-kakak kelas semukhrim.mu yang siap menyambutmu dengan sapaan "Assalamu'alaikum dekk" atau "Wa'alaikumussalam dek".
Atau mungkin, beberapa dari mereka akan berteriak padamu "Ayo dek, semangat! Lari! Lari!".
Teladan juga mengajarimu untuk bersikap sopan
Teladan juga mengajarimu untuk bertutur yang santun
dan yang paling penting, Teladan juga mengajarimu untuk menjadi pribadi yang sederhana.
Poin yang terakhir itu, mungkin adalah poin yang tak akan kau dapatkan benar-benar berlaku di sekolah lain.
Poin terakhir itu, mungkin menjadi alasan bagi beberapa temanmu untuk tidak memilih sekolah lain.
Poin terakhir itu, mengajarimu untuk selalu menjadi pribadi yang sederhana, tidak sombong, rendah hati, nrimo.
Poin itu yang selalu Islam tekankan padamu dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi pribadi sederhana, bukanlah hal yang memalukan bagi Teladan. Menjadi pribadi yang sederhana, justru akan mendatangkan banyak kemudahan bagimu, dan bagi orang lain.
Mudah-mudahan itu benar.
Gladhi Vidya Teladan. Membuatmu lebih mengerti banyak tentang sekolahmu, lingkunganmu, kawan barumu.
Atau mungkin tentang si Yayuk yang mendadak jadi terkenal di kalangan angkatanmu.
Hantu yang dulu meninggal karena THA, kata si A.
Hantu yang dulu meninggal karena patah hati, kata si B.
Begitu banyak versi, sampai-sampai kau ragu apakah si Yayuk itu benar-benar ada.
Gladhi Vidya Teladan, juga membuatmu mengerti tentang disiplin, tepat waktu, kerja keras, berusaha keras dan ketepata membagi waktu.
Ingatkah kamu saat kamu berlari-lari secepat kamu bisa?
agar kamu tidak terlambat mengumpulkan tugas ke kakak kelasmu?
Ingatkah kamu saat kamu lupa tidak membawa salah satu tugas dan kamu harus cepat-cepat mengerjakannya sebelum tiba saat mengumpulkan tugas?
Ingatkah kamu saat kamu menembus palang kereta api yang tertutup agar kamu tidak terlambat mengumpulkan tugas wawancaramu ke kakak kelas?
Dan ingatkah kamu
saat kamu harus menerima kenyataan bahwa kau datang terlambat
dan tugasmu disendirikan di tumpukan tugas yang datang terlambat?
Kuat mental.
Itulah modal utama untuk bersekolah di Teladan.
Kau menangis saat melihat dantonmu dibentak-bentak oleh para koordinator danton bukan?
Dan apakah kau masih ingat apa yang mereka bilang saat melihatmu menangis?
"Udah dek, gapapa. Lupain aja. Sekarang kita fokus latian lagi."
"Uwis tooo,, ra nangis wae. Wong aku ra ngopo-ngopo kok."
"Kalau kalian jatuh, cepatlah bangkit. Jangan kelamaan terpuruknya."
Dan saat sesi IKAP terakhir, kamu diajarkan untuk peduli kepada orang yang membutuhkan.
Kau bawa sebotol minyak goreng, atau mungkin satu plastik beras, gula, susu, teh, kopi, telur.
Lalu kau berikan kepada mereka.
Saat malam terakhir GVT, kau diajari untuk berbagi dengan temanmu. Saat acara makan tumpeng bersama.
Kau diajari untuk tidak egois, tidak mementingkan perutmu sendiri.
Saat kau ambil minum, kau juga diajari untuk sabar dan berbagi. Hanya ada 4 Galon air minum yang disediakan angkatanmu, dan akhirnya kau hanya minum setengah gelas air dari galon terakhir, agar teman-temanmu yang lain juga dapat minum dari galon itu.
Begitu banyak pelajaran yang kau dapat di sekolah barumu, walaupun kamu baru beberapa minggu sekolah di sana.
"Mengapa bintang bersinar? Mengapa air mengalir? Mengapa dunia berputar? Lihat segalanya lebih dekat, dan kau akan mengerti"
-Sherina Munaf-
Yea,...Jadi kangen masa GVT nih,..
BalasHapusbagus2 keren..